Penulis dan Ulasan Negatif

Ketika suatu karya tulis dipublikasikan, maka… karya itu menjadi milik publik dan publik bebas menginterpretasikan ataupun memberi pendapat. Pasti ada pro dan kontra, positif dan negatif.

Beberapa tahun lalu, saya nekat untuk menerbitkan tulisan/novel saya di sebuah penerbit Indie, tanpa editing professional, tanpa ada yang pernah membacanya, benar-benar hanya saya yang menulis dan menyuntingnya termasuk sampul novel tersebut. Lalu, saya menghubungi beberapa orang dan meminta mereka menulis resensi/ulasan mengenai novel saya tersebut.

Pertama kalinya, saya menerima kritik dan bisa dibilang resensi negatif saat itu; kalau tidak salah ingat, yang dikritik adalah alur, karakter, dan logika cerita. Perasaan saya hancur-lebur, remuk. Saya merasa resensi negatif itu sangat kejam melebihi penolakan editor terhadap naskah-naskah saya. Saya bahkan merasa bersalah karena menulis novel tersebut, apalagi memintanya dibaca.

Pembaca itu menjelaskan poin-poin mengapa dia memberi penilaian seperti itu dan apakah ulasan itu mau tetap dipublikasikan. Saya meng-ok-kan, saya berterima kasih karena dia telah jujur dan berkenan mengulasnya. Meski saya menangis waktu itu dan merasa bersalah bahkan merasa tak pantas untuk menulis, saya mengambil kritikkannya.

Setelah itu, saya bisa berbesar hati apabila ada resensi negatif soal tulisan saya. Saya tetap berterima kasih karena orang tersebut telah mau mengorbankan waktu/uang untuk membeli, membaca, hingga menulis resensi. Mungkin, ada pelajaran yang bisa saya ambil dari resensi seperti itu. Saya bisa melihat kekurangan saya yang mungkin tidak dilihat oleh saya sebelumnya. Meski, resensi negatif memengaruhi calon pembaca lain, tapi ya… pembaca bebas bersuara dan memilih. Kalau resensi negatif itu memang membuat reputasi novel ataupun saya menjadi negatif juga, berarti saya harus menulis sesuatu atau bersikap yang lebih baik dan tetap merangkul para pembaca yang bisa jadi menyukai tulisan saya [resensi positif].

Pranala lengkap: Lebih Jleb Dari Penolakan Editor

Jawaban lainnya:

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagi seorang penulis, mana yang seharusnya lebih diprioritaskan: karyanya terpublikasi atau pendapatan (royalti)?

Jawaban Ariestanabirah untuk Apa pendapatmu tentang novel yang dilabeli "telah dibaca sekian juta kali di platform oranye"?

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimanakah sistem pembayaran royalti buku ke penulis?

Jawaban Ariestanabirah untuk Di mana letak sinopsis dan biodata penulis pada naskah buku lengkap yang dikirimkan ke penerbit dalam bentuk PDF? Apakah menjadi satu dengan naskah atau terpisah?

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana pengalamanmu saat menulis sebuah buku? Apakah kamu pernah melakukan sebuah riset khusus untuk menciptakan sebuah buku ?

Jawaban Ariestanabirah untuk Apa saja tahapan yang harus dilalui untuk menerbitkan sebuah buku?

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana reaksimu ketika buku pertamamu terbit?

Jawaban Ariestanabirah untuk Penerbit mana yang mudah menerima naskah untuk penulis mula?

Jawaban Ariestanabirah untuk Karya tulis apakah yang pertama kali kamu tulis dan bagikan ke kolega atau temanmu?

Jawaban Ariestanabirah untuk Apa saja situs yang bagus untuk menerbitkan cerita saya?

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana cara menerbitkan sebuah novel?

Jawaban Ariestanabirah untuk Mengapa ada yang mau menulis novel?

Jawaban Ariestanabirah untuk Berapa pendapatanmu menjadi penulis?

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana cara mendapatkan buku karya/tulisanmu?

Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana cara menjadikan lirik lagu sebagai ide untuk menulis novel?

Jawaban Ariestanabirah untuk Mengapa novel Islami kurang diminati banyak orang?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Contoh Kerangka Karangan (Outline) Novel

Mai Kuraki in the poetry