Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Baka Boy for Baka Girl

Beberapa hari yang lalu. Ketika saya sedang makan siang disuatu tempat makan cepat saji. Dimeja sebelah kiri saya duduk 3 orang perempuan, dari pembawaan mereka. Mereka berusia 23 ke atas, para lulusan universitas yang baru saja memasuki dunia kerja. Mereka membicarakan barang belanjaan mereka, salah seorang dari mereka dengan bangganya berkata, "Tadi aku beli tas, ada diskon di ********* , lumayan dari 300an ke 150rb". Temannya yang duduk dihadapannya, dengan sombong membalas, " Diskon? Oh, kalau aku, kalau mau belanja harus ajak pacar, kayak waktu itu, ada tas harga 400 ribu, aku nggak mau keluar uang, jadi aku rayu saja pacar aku, dia tu tipe yang kepikiran, merasa bersalah kalau nggak ngabulin permintaan aku, trus aku dibeliin deh ha ha". Suara mereka berceloteh terdengar jelas oleh saya. Dalam hati saya manggil-manggil Tuhan. Saya teringat salah satu isi ceramah Mamah Dedeh, ada yang nanya gini, " Mah, kalau misal uang gaji untuk pacar gimana hukumnya m

Dunia Burung

Aku benci ketika semua orang lebih tahu dirimu, dan aku tidak. Ku menganggap hubungan kita dekat, tapi kau tak berfikir begitu Kau yang menjauhkan orang-orang didekatmu Kau yang mendekatkan orang-orang yang jauh Tak semua keadaan bisa kau ceritakan Hanya orang dekatmu yang bisa kau percaya Begitulah pikirku, tapi kau sebaliknya Mereka mungkin hanya penasaran bukan peduli Padahal kita dekat Tapi terasa jauh Kau sibuk dengan sesuatu ditanganmu Padahal kita dekat Tapi begitu berjarak Kau memilih bicara di 'dunia burung' Dibanding bicara denganku Dibanding menatap mataku Note : Terkadang saya mendapati hal seperti ini. Ketika beberapa orang berkumpul, mereka sibuk dengan gadget ditangan. 'Menulis' berbagai macam hal di dunia virtual, dijejaring sosial. Jarak mereka dekat, tapi ternyata mereka jauh. Gadget dan fasilitas jejaring sosial didalamnya, " Menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh". Saya pernah baca status di facebook. " Sebenar

Your Wish

I can look at your eyes Your wish I sad when I read I hope I dont know I hope it's a lie " I wish I would never meet you again" I can hear your voice The hidden heart voice I'm angry when it spreads I hope dont understand I hope nothing " I wish I would never meet you again" So like that Your mind to me So like that Truth inside you I'm nothing No, I'm thing I'm thing So you wish you would never meet me again Note : Saya mendengar lagu Rolling In The Deep-nya Adele. Ada bagian lirik "You're gonna wish you never had met me" - Kau akan berharap kau tidak pernah bertemu denganku- Jleb banget Saya jadi berfikir, "Bagaimana kalau ada seseorang yang berharap untuk tidak pernah bertemu lagi dengan kita?" Malah nulis yang ginian akhirnya T_<. Note 2 : " Kau mudah dimanfaatkan, bagus" " Gadis ini anak koruptor kan? Dia kotor!" " Ibunya pelacur, dia pasti gadis murahan, maka

Kamu ~ Yang Tak Pernah Kulihat~

Ku dengar namamu disebut Ku baca cerita tentangmu Dirimu menjadi cahaya Bersinar dikegelapan Namamu ada dalam doa yang kupanjatkan, yang aku sampaikan Kisah tentangmu menjadi tauladan untukku jalani hidupku Padahal kita tak pernah bertemu Padahal aku tak tahu wajahmu Tapi mengapa ku merindukanmu? Mengapa aku mencintaimu? Tahukah engkau bahwa aku menangis ketika mendengar orang orang memanggil? Tahukah engkau aku ingin bertemu meski kau tlah tiada? Kini dirimu tak lagi didunia Kini dirimu tlah bersamaNya Disini aku sangat merindukanmu Disini aku mencintaimu Meski tak bisa kulihat wajahmu Meski tak bisa kudengar suaramu Meski hanya melihat makammu Meski hanya menyebut namamu Note : Special for YOU, baginda Muhammad SAW yang tidak pernah saya lihat, tidak pernah saya temui :'(. Saya selalu sedih mendengar lagu-lagu tentang Rasulullah SAW, seperti lagu Raihan - Ya Rosulullah, Raihan - Nabi Anak Yatim, Raihan - Tihamah, sampai lagu berirama ceria miliknya Haddad Al

Cerita Bersama Coklat 4 (Apa Kabar?)

Coklat mondar-mandir dihadapan saya, sesekali melirik ke layar handphone yang ada ditangan kanannya. Sedetik kemudian wajahnya cemberut. " Kenapa?" tanya saya penasaran, Coklat menghempaskan tubuhnya di samping saya. " Twitternya nggak aktif, facebooknya juga nggak aktif, whatsappnya mati, terus aku mau kepo gimana?" celoteh Coklat, saya membelalakkan mata #kepo???. " Siapa yang mau kamu kepoin?" tanya saya lagi. " Seseorang, huh aku kan cemas". Coklat menekan tombol play pada music player handphonenya. Lagu Judika berjudul setengah mati merindu mengalun. " AKU MERINDUKANMU, SETENGAH MATI MERINDU" Coklat mengikuti syair lagu. Suaranya melengking. Mungkin mencapai 8 oktaf tingginya saking semangatnya bernyanyi. Ah bukan, saking rindunya dengan seseorang. Coklat menatap saya dengan sendu, " Jika kau merindukan seseorang, apa yang kau lakukan?". Saya tersenyum kecil, "Saya bersamamu jika merindukan seseorang" jawab

Atmosfer

Lagunya sama Waktunya berbeda Atmosfernya sama Keadaannya berbeda Liriknya ditelusuri satu per satu Maknanya begitu mengena Akhir tahun lalu terasa kembali Dengan membawa perasaan seperti waktu itu Kacau Berapa kali pun lagu ini diputar Suasananya tak berganti Ceritanya masih tentangmu Dan tentang rahasia yang menyesakkan Note : Saya mendengarkan lagu You were-nya Ayumi Hamasaki, ketika saya memejamkan mata, saya melihat diri saya akhir tahun lalu, ketika saya mendengarkan lagu ini dan saya terenyuh. Saya mengingat arti dari lagu tersebut : " Ku ingin kamulah yang jadi terakhir untukku, ku ingin akulah yang jadi terakhir untukmu, sekarang aku sendiri di bawah langit malam, apa yang kupikirkan berakhir kepadamu Dengan siapa sekarang kau tersenyum? " Kemudian, dilanjutkan dengan lagu Ayumi yang Together when " Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu, tapi aku juga tidak ingin mengatakan aku mencintaimu, itulah kebohongan dan kejujuranku. Aku ingin men