Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Throw Away

Gambar
Aku kira kamu akan menjadi teman dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita Tapi nyatanya kita tak lagi teman  Meski kamu telah ada sejak dahulu, kamu adalah sebuah kesalahan Dan pilihan mutlak untukku adalah membuangmu Terbakarlah Menghilanglah Lupakanlah mimpi-mimpi kita Lenyaplah Anggap semua ilusi Tak akan bergerak lagi tangan ini untuk menjamahmu Kita bukan teman seperti yang kita pikir Kita hanya musuh yang diciptakan tak bisa bersama Meski kamu telah ada sejak dahulu dan selalu ada sejak dulu Tapi kamu adalah sebuah kesalahan Dan rekam jejakmu telah memudar Tak akan ada lagi kisah-kisah yang baru Note : Saya harus merelakan pergi salah satu hobi saya, bermain bersama 'teman-teman' saya semenjak tahu kalau teman-teman saya adalah terlarang untuk saya. Seperti ada sebagian diri yang terlepas dan yang tersisa hanya menerima kenyataan teman-teman itu tak boleh di sini. Dan efek dari itu, saya harus men- drop projek De Juunishi

Pecahan Cerita SMA

Ketika saya duduk di bangku kelas X beberapa tahun silam, ada seorang guru cantik yang mengajar Bahasa Indonesia bernama ibu Linda. Ibu Linda tipe pengajar yang banyak praktek dibanding teori. Setidaknya tiap minggu kami harus maju ke depan kelas entah itu membaca puisi, pidato, drama, bahkan cerita. Mengarang sesuatu menjadi hal yang tak terpisahkan dari pelajaran Bahasa Indonesia kala itu. Saya masih ingat jelas tatkala teman sebangku saya, Lidya Kendra merasa terganggu dengan pelajaran ini lantaran dia malas maju ke depan :). Sahabat saya lainnya juga, Intan Septiani paling keki kalau disuruh mengarang, dia nggak bisa mikir sehingga harus ambil remedial jika soal ujian adalah mengarang > _ <. Padahal Intan itu jago di matematika dkk loh (kebalikan dari saya T_T) dan mengambil posisi dua di kelas. Ha ha, semua orang memang nggak menguasai semuanya kan?. Mungkin gara-gara terbiasa mengarang di pelajaran Bahasa Indonesialah saya mengembangkan ide cerita yang saya dapatkan sewa