Berapa Lama Waktu Untuk Menggambar Webtoon Satu Episode?

 

Pengalaman saya di editorial studio komik [komik-komik diterbitkan resmi di Webtoon, Ciayo, dan Tapas], satu episode diberi waktu 7 hari untuk diselesaikan oleh komikus. Perhatikan juga berapa jumlah minimal panel untuk satu episode karena ini pasti sudah ada di kontrak kerja [umumnya 40–50 panel].

Dalam 7 hari tersebut, terdapat beberapa proses pengerjaan, yaitu:

  1. Naskah/script;
  2. Storyboard;
  3. Sketsa dan Line Art [termasuk background];
  4. Coloring;
  5. Typesetting [pemberian teks/balon/efek suara];

Dari beberapa langkah tersebut, beberapa platform/editorial/studio memiliki peraturan masing-masing. Misalnya, semua langkah butuh disetor ke editor untuk dicek. Ada juga yang tinggal menyetor finishing ke editor untuk kemudian diunggah ke platform.

Rata-rata lama pengerjaan per progress adalah:

Script: 1 hari

Storyboard: 1 hari

Sketsa dan lining: 3 hari

Color dan finishing: 2 hari

[durasi per progress tergantung komikus, pokoknya dalam 7 hari kudu jadi satu episode].

Ini contoh penjadwalan satu episode webtoon/komik:

Perlu diperhatikan adalah:

Berapa kecepatan sang artis untuk satu episode? Untuk per progress?

Apakah komikus memiliki asisten/tim? Bagaimana mereka membagi waktu dan pekerjaan?

Apakah komikus butuh menyetor ke editor di setiap progress ataukah hanya menyetor ketika satu episode selesai? Kalau butuh disetor ke editor tiap progress, berarti komikus butuh menyesuaikan dengan waktu kerja editor juga.

Di platform, biasanya komik mulai dirilis ke publik via platform ketika komikus sudah memiliki tabungan misalnya 4 episode agar meminimalisir terjadinya kejar tayang. Untuk Webtoon, apabila komikus tidak bisa menyetor episode terbaru sesuai jam tayangnya, tanpa pemberitahuan ke editor sebelumnya, maka untuk episode tersebut dia tidak akan dibayar [CMIIW], ada juga yang memberlakukan denda keterlambatan [jadi, cek dulu kontrak kerja kalian dengan studio/platform].

Sebenarnya, selama ada komunikasi dan negosiasi dengan editor platform, maka kejar tayang atau bahkan tidak bisa tayang bisa dikondisikan, akan ada status hiatus yang diberitahu ke pembaca.

Kalau kamu mau menjadi komikus dan memiliki serial, maka kamu akan diuji: komitmen, konsistensi, komunikasi, dan kerja keras. Setiap minggu kamu dituntut menggambar karakter yang sama, hal yang berulang, monoton. Belum lagi kalau ada revisi editor dan komentar-komentar pembaca yang mungkin membuatmu terbebani. Belum lagi dengan ocehan keluarga/teman/tetangga, asisten yang berulah, hingga kamu mengalami CTS/sakit. Lebih susah kalau kamu sudah bosan di tengah jalan dan nggak mau melanjutkan komikmu lagi, terutama jika kamu melihat commission di Fiverr kok lebih enak dan banyak duitnya dibanding ngomik >_<.

Ada kalanya juga kamu akan diterror dan dibombardir, "Mana progressnyaaaaa???" oleh editor tercinta. Kamu mungkin juga mengalami insecure dan benci dengan menggambar, benci keadaan, menghilang.

Akan banyaaaaak sekali halangan. Menjadi komikus itu tak gampang, tetapi patut dicoba jika kamu memang berhasrat. Saran saya, cobalah jadi asisten komikus dulu untuk tahu medan perang :).

Baca lainnya di:

Jawaban Ariestanabirah untuk Kemampuan apa saja yang harus dikuasai seorang editor?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Contoh Kerangka Karangan (Outline) Novel

Mai Kuraki in the poetry