Halo-Halo, Bandung!

Saya menulis "Yesterday in Bandung" dan menggerakkan tokoh Shaki yang kuliah di Bandung pada tahun 2015. Saat itu saya belum pernah ke Bandung dan kudu riset agar setidaknya bagian Shaki seperti berada di Bandung.

2017, dosen memberi kabar ada konferensi di Bandung dan setelah mempelajari poster konferensi ersebut, saya memutuskan ikut, ke Bandung. 

Saat saya menulis ini, saya masih tepar -baru pulang dari Bandung naik kereta ke Jatinegara (tiga jam-an), nyambung KRL ke Pondok Cina (1 1/2 jam-an)-. 




Saya ke Bandung naik bus MGI dari Depok, tiketnya seharga Rp70.000 (di bus tulisannya TARIP 0_0, harusnya Tarif). Di Bandung, bus tersebut berhenti di terminal Leuwipanjang. Karena saya menginap di Cibiru -lokasi terdekat dari UIN Sunan Gunung Djati tempat diselenggarakannya konferens- saya naik Gojek sejauh 17km, lamaaaa, pegel euy. 

Di penginapan, saya menyewa kamar backpacker yang isinya tempat tidur doang, kamar mandi luar. Oke, ini salah saya karena tidak cermat memilih tempat, tergiur dengan kedekatan penginapan dengan UIN dan harganya ramah banget. Kurang sreg, saya keluar, nyari makan ke Metro Mall yang saya lewati sewaktu naik Gojek.

Yang ujung-ujungnya mempertemukan saya (lagi-lagi) dengan Kolonel Sanders :). Setelah hulu-hilir jajan (terutama beli stok minum karena penginapan tidak memberikan bahkan segelas aqua -hiks), saya memutuskan upgrade kamar yang ada kamar mandi dalamnya. Sebagai perempuan, saya risi bolak-balik kamar mandi luar, nggak bebas -harus pakai jilbab karena hukum mahram. Dengan harga yang menurut saya ehm (salah saya juga karena upgrade di hari H), saya mendapat kamar yang ada kamar mandinya. Tapi ya, nggak ada peralatan mandi yang diberikan, minum pun tak ada. Agak kecewa karena dengan harga itu, kalau di penginapan lain, sudah dikasih fasilitas alat mandi dan mineral. Alhasil, yang harusnya nginep dua hari, saya cuma sehari, langsung cari penginapan lain di daerah Dago -cepat kalau ke stasiun-. Dengan harga yang sedikit lebih rendah, saya berhasil dapat penginapan di Dago dengan fasilitas alat mandi, kamar mandi dalam, mineral, pemanas air, dan sarapan (sorak-sorai).

Konferensi IC-CALL 2017 UIN Sunan Gunung Djati

Nah, agenda utama saya di Bandung adalah konferens IC-CALL 2017. Saya salah satu presenter, mempresentasikan artikel saya agar bisa menerbitkan prosiding sebagai salah satu syarat kelulusan :). Btw, yang present di aula itu orang-orang penting, kalau saya mah di kelas dengan penonton dedek-dedek gemez yang mengaku lahir tahun 1997-1998.

Angkot Cicaheum

Pulang konferensi, saya nge-bolang naik angkot Cicaheum. Sebenarnya saya mau ke Dago, dan sudah diajari oleh peserta konferens kalau naiknya dari bunderan Cibiru, eh... saya naik angkot yang mangkal depan gerbang UIN -_o, pantes rutenya beda wkwkwk, lewat kota -ramai.  

 Gedung Sate

Seperti biasa, hujan di sore hari, mana payung saya hilang, nggak bisa turun di Ciwalk T_T.

Akhirnya pada suatu titik -setelah memelototi maps- saya turun di suatu tempat yang jualan bakmi. Dari maps, tempat ini tidak terlalu jauh dari penginapan baru saya (4km-an). Tebak, saya makan pempek kapal selam 0_0. FYI, saya tidak suka cuko dicampur ke pempek, apalagi mentimunnya banyak banget, cuko jadi tidak bisa diseruput >_<. Btw, saya lagi mengerjakan naskah berjudul CUKO, tentang bisnis kuliner yang digeluti anak-anak remaja. 

Baik, kayaknya segitu dulu laporan acakadut ini. Semoga ada manfaatnya~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru