[Kecerobohan Saya] Membuat Passport

Tahun 2012.

Saya dan teman-teman pergi ke kantor imigrasi untuk membuat passport lantaran kami akan mengikuti perkuliahan satu semester di Johor, Malaysia. Dari 34 orang sekelas, dibagi menjadi beberapa kelompok dan diatur jadwal ke imigrasi, hari itu adalah jatahnya saya dan teman-teman kelompok.

Di hari pertama tersebut, yang kami lakukan adalah mengisi formulir dan menyerahkan berkas berupa fokotopi ijazah, kartu keluarga, akte kelahiran, dsb. Setelah penyerahan berkas, kami pulang dan menunggu jadwal berikutnya -pengambilan foto passport-.

Keesokan harinya, saya mendapat telepon dari sahabat saya, Nisa yang tengah berada di imigrasi -giliran kelompoknya-. Dia langsung menyampaikan kalau saya harus ke imigrasi karena berkas saya tidak lengkap. Ternyata, saya hanya menyerahkan formulir sementara semua dokumen fotokopi seperti ijazah,kartu keluarga, dan akte kelahiran tidak terlampir!

Langsung, saya mengintip ke dalam tas yang saya pakai ke imigrasi kemarin.

Oh, Tuhan! Berkasnya masih ada di tas! Kelupaan karena disimpan di map!

Cuusss! 

Saya langsung meminta Nisa dkk menunggu saya~

Dan... melesat ke imigrasi.

Sebenarnya saya baru satu kali ke imigrasi dan itu pun naik mobil pribadi teman, jadi... ada rasa was-was di hati saya apakah saya bakal ingat jalan atau tiba tepat waktu? Tidak tersesat atau salah naik angkot?

Sebelum melesat, saya sempat mencari rute angkot menuju imigrasi. Dan, syukurlah... Tuhan mengizinkan saya menjejakkan kaki di tanah imigrasi, bertemu dengan orang-orang yang wajahnya familier. Ah, kalau mereka tidak ada... saya mungkin harus mengurus passport sendirian T_T.

Lalu, gara-gara dokumen saya yang telat satu hari dari rombongan saya... terpaksa jadwal ambil passport juga berbeda.

Saya pun memutuskan ambil passport sendiri.

Pagi itu, saya melenggang menuju kantor imigrasi. Rasanya sedikit sedih karena teman-teman jadwalnya beda dengan saya T_T. Benar-benar, kecerobohan saya sangat menyebalkan. 

Sesampainya di kampus, teman-teman sekelas yang tahu saya baru ambil passport melontarkan pertanyaan bak pewawancara. 

"Sudah ambil passport?"

"Naik apa ke sana?"

Sampai ada yang bingung mengapa saya ambil passport sendirian >_ <. 

Ya... itulah sepenggal cerita kecerobohan saya :).

 

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Mai Kuraki in the poetry

Contoh Kerangka Karangan (Outline) Novel