What's the story I can tell

Sepenggal Kisah di UTM (Universitas Teknologi Malaysia)

Hello, postingan kali ini saya akan membahas sedikit cerita yang terjadi selama saya di negeri Jiran, tak terasa sudah memasuki H-5 nih, bentar lagi saya dan teman-teman akan pulang ke Indonesia (insya Allah), amien, setelah satu semester dihabiskan untuk kuliah di sini ^_^

Tentang Kolej

Jumat, 7 September 2012, waktu itu, pukul 1 pagi, kami, 69 orang mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya dengan selamat (alhamdulilah) menginjakkan kaki di UTM, setibanya di UTM, kami langsung dibawa menuju ke asrama/kolej, kolej yang kami tempati terbagi dua, yaitu Kolej 9 (K9) untuk para cewek, dan Kolej Tuanku Canselor (KTC)- S43 untuk para  cowok. Letak kedua kolej tersebut lumayan dekat, bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10-15 menit. sayangnya kedua kolej tersebut cukup jauh dari gerbang utama. Kalau tidak ada bis/kendaraan, susah untuk keluar/masuk UTM.
Ketika bis berhenti di depan kolej, saya dan teman-teman langsung berhamburan (keluar dari bis maksudnya), dengan muka ngantuk dan capek, kami berbondong-bondong ria memasuki asrama sambil membawa koper-koper yang lumayan berat, kamar-kamar kami berada di lantai 2 (kalau anak-anak cowok di lantai 4 dan 5), untungnya ada yang bantu bawa seperti Dr.Shukor dkk *thanks sir* .
Oke, lanjut dengan mencari kamar sesuai nomor yang tertera di kunci yang sudah dibagikan, setelah mencocokkan kunci dan kamar, saya dan teman sekamar saya langsung memeriksa keadaaan kamar asrama (begitupun teman-teman yang lain), ketika pintu kamar dibuka, dua lemari pakaian,  dua tempat tidur single, dan dua meja belajar disisi kiri dan kanan menyambut kami. Satu hal yang mengusik pikiran saat itu, “ Bantal tidak ada!”. Tapi ya…saking capeknya, urusan bantal ada atau tidak, ya tidak masalah *hehe*, kami langsung jatuh tertidur, malam pertama tanpa bantal ^_^.
Suasana di sekitar kolej kami, kolej 9, cukup rindang karena banyak pohon, keadaan bangunan kolej juga cukup baik, tapi…kalau KTC S43, agak suram bangunannya..Dikawasan kolej terdapat sukan, yaitu tempat olahraga seperti kolam renang, lapangan tenis, lapangan basket dsb.

Tentang Kuliah

            Untuk jadwal perkuliahan, kami dibagi dalam beberapa section, dan…yang perdana kuliah dari semua section adalah section saya, section 1. Kami akan mengikuti kuliah Computer Forensic pada pukul 8 pagi.Saya mengingat hari pertama kami pergi kuliah, senin, 10 September 2010, dari pengenalan kampus beberapa hari sebelumnya, kami diberi tahu kalau hari senin itu adalah ‘Smart Day’ dimana para mahasiswa/i memakai pakaian resmi, karena kami tidak punya baju kurung (baju resmi di Malaysia), kami akhirnya memakai pakaian kuliah biasa, yang kira-kira tidak melanggar peraturan dan sopan.Nah, saking nervousnya dihari perdana kuliah, kami sudah bersiap sejak pukul 6 pagi di  halte!, ceritanya sih, kami ingin mengamati keadaan dulu, bagaimana bisnya? Jam berapa bisnya datang? Seberapa banyak saingan untuk naik bis? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk ke fakulti?. Pokoknya ribet deh, takut telat dan takut tidak dapat bis ^_^.  Pukul 6 pagi disini sama dengan pukul 5 pagi di Indonesia (jam di Malay lebih cepat 1 jam dari Indonesia), jadi…pagi itu, setelah subuh jam 5.50, kami langsung nongkrongin bis di halte!. Mungkin orang-orang malay yang ngelihat kami pada heran, “ Ngapain nunggu bis dari jam 6? Bis pertama saja datang jam 7.20!”. Ya begitulah ya…pengalaman pertama menunggu bis.
Disini, bis adalah satu hal yang penting bagi para penghuni kolej, hal ini membuat pakcik-pakcik bis selalu ditunggu-tunggu kedatangannya, bis yang kami naiki untuk menuju FSKSM (Fakulti Sains Komputer & Sistem Maklumat ) adalah bis jurusan ‘KTC-K9/10-Perdana atau FKKKSA’, awalnya bis akan menuju Kolej 10 (K10-asrama khusus cowok) yang berada didekat K9, setelah anak-anak K10 naik, bis berjalan menuju K9 dan mengangkut anak-anak K9, dari K9, seharusnya sih ke KTC-S43, tapi sayangnya…terkadang bis tidak berhenti di depan halte KTC-S43 dengan alasan ‘bis sudah penuh’ , alhasil…sering sekali anak-anak cowok yang sudah rapi jali menunggu di halte KTC-S43 dikacangin oleh bis ^_^, dan mau tak mau, mereka harus menunggu bis berikutnya.Di bis, perjalanan dari kolej ke kampus, kami disuguhi pemandangan beberapa gedung fakulti yang berdiri kokoh, pohon-pohon tertata rapi disisi kanan dan kiri jalan, kemudian kami juga melewati beberapa taman yang oke kalau dijadikan background foto, lalu ada tempat berkuda, sarana olahraga (seperti lapangan bola, lapangan basket, dsb), mesjid, serta perpustakaan(perpusnya oke!, mudah mengakses jurnal internasional).Pemandangan yang bisa dilihat selanjutnya adalah hutan-hutan (mengingatkan pada kampus Unsri Indralaya) , jadi jangan heran kalau kita kadang berjumpa dengan monyet, biawak, ular, gagak, dsb.
            Jarak antara kolej dan FSKSM bisa ditempuh sekitar 10-15 menit jika naik bus (belum dihitung waktu nunggu bisnya), ditambah jalan kaki +/- 5 menit (tergantung kecepatan langkah dan di halte mana turunnya ). Disini…tangga banyak banget, entah berapa banyak anak tangga yang harus dilewati untuk menuju kampus, serasa olahraga ^_^.Di FSKSM, ada gedung lama ada gedung baru, perkuliahan dilaksanakan di kedua gedung tersebut, ruang kelasnya cukup luas disini. Trus, disini tersedia air minum gratis, jadi…ritual tiap pagi kami, segera setelah sampai ke fakulti adalah rebutan ngisi air minum  dan beli sarapan, nah…uniknya disini… orang-orang berjualan dengan model ‘kantin kejujuran’(jualannya tidak dijaga,  mengandalkan kejujuran dari pembeli). Di fakulti ada wifi juga, lumayanlah meski kadang suka disconnect sendiri ditengah perjalanan.

Tentang Kelas

            Untuk beberapa kuliah, kami digabungkan dengan kelas Internasional. mata kuliah Computer Forensic section 1 misalnya, Dr.Shukor (dosen pengajar) membuat peraturan tempat duduk agar kami bisa berbaur dengan local student dan foreign student (Yaman, Irak, Iran, dll). Dosen-dosen pengajar disini friendly, meski begitu, tugas yang mereka berikan banyak banget >_<.

Tentang Makan

            Kalau soal mencari makan siang/malam, cukup mudah (asal tidak sedang hari raya saja, tutup semua soalnya). Di depan kolej 9, ada dewan makan (kedai-kedai makanan/minuman), dewan makan tersebut biasanya dipenuhi oleh para penghuni Kolej 9, Kolej 10, dan KTC. Disitu ada yang jual ayam penyet, burger, nasi goreng, dsb, oh ya,  rasa sambal disini manis...Untuk makan, selain di dewan makan K9, ada juga beberapa tempat lainnya, seperti di arked Meranti, arked Cengal, dan sebagainya yang masih berada di kawasan UTM.  Oh ya satu lagi, " Maknyak", sebutan untuk warung kecil yang jualan gorengan didalam kolej 9, hehe...

Tentang Shopping and Refreshing
           
         Di sekitar kawasan kolej 9 ada minamarket, ‘Azza’ namanya, biasanya kami kesana jika ada sesuatu yang ingin dibeli, disana cukup lengkaplah. Sabtu dan minggu, kuliah libur tuh, UTM menyediakan fasilitas bis untuk pergi ke Jusco/Giant (supermarket). Selain Jusco dan Giant, di Johor ada juga mall lain seperti Skudai Parade, City Square  dll yang besar, meski untuk kesana kami harus nyambung naik bis lain dan bayar.Selain pergi ke minimarket, supermarket dan mall, kami juga tidak melewatkan event-event yang diadakan di UTM seperti konvokesyen yang penuh dengan bazaar, yang membuat kebanyakan cewek-cewek ujung-ujungnya belanja ^_^.
            Selain refreshing dengan cara belanja *cewek*, kami juga mengikuti acara yang diadakan oleh wali kami disini yaitu pak Deris, acara yang diadakan adalah seperti seminar endnote, hiking ke bukit Cerapan dan outdoor games ketika libur Idul Adha.


            Hari sebelum lebaran Idul Adha, 25 September 2012, kami yang tidak pulang ke Indonesia, memutuskan untuk pergi liburan ke Singapura. Kami mengunjungi Orchard road, Bugis street, dan Merlion, hari itu..kami menjelma menjadi bolang (bocah petualang). 

Huft...so many stories, masih banyak yang terjadi, tapi...mungkin belum bisa saya ceritakan, kapan-kapan deh  ^_^. Indonesia...TADAIMA!! >_<


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Contoh Kerangka Karangan (Outline) Novel

Mai Kuraki in the poetry